Remuk Redam Penampilan Derby County
Saya suka dengan performa beberapa pemain dan mereka bisa ambil banyak rasa optimis dari kemenangan ini." Tersebut kalimat yang keluar mulut Billy Davies, Agen Slot Terpercaya manager Derby County, pada 17 September 2007 sesudah anak asuhannya raih tiga point pertama di Liga Inggris dengan menaklukkan Newcastle United.
Kemenangan itu berasa khusus karena The Rams telah menelan empat kekalahan berturut-turut. Bahkan juga saat sebelum laga musuh Newcastle, team promo itu dibantai Liverpool 6 gol tanpa balas. Karena itu lumrah, keyakinan diri pemain cukup turun. Mahfum, mereka belum mencicip kemenangan semenjak promo ke Liga Inggris.
"Fernando Torres tampil cemerlang dan Anda semestinya mengucapkan syukur jika itu cuma enam (gol), bukan sepuluh atau sebelas," tutur Craig Fagan, gelandang Derby County sebentar sesudah laga selesai. Hati inferior terlihat menyelimutinya Fagan. Orang yang sekurangnya suka dengan kalimat itu kemungkinan ialah Billy Davies, si manager. Jadi tidak bingung, Davies benar-benar ingin anak asuhannya tingkatkan rasa optimis dari kemenangannya pada Newcastle supaya tidak ada kembali psikis inferior di badan team.
Tetapi yang terjadi selanjutnya ialah musibah. Peristiwa kemenangannya pada Newcastle tidak berhasil digunakan oleh pasukan Davies. Kemenangannya pada 17 September itu bahkan juga sebagai salah satu kemenangan Derby County selama musim. Beberapa rekor terbentuk di Liga Inggris dimulai dari point paling rendah (11 poin), terbanyak kalah (29 kali dari 38 pertandingan), Togel Hari Ini sedikitnya cetak gol (20 gol), terbanyak kecolongan (89 gol), laga tanpa kemenangan paling panjang (32 laga berturut-turut), team yang tercepat terdegradasi (29 Maret), kemenangan sedikitnya (1x menang dengan 38 kali pertandingan), dan ada banyak kembali daftar memilukan yang diciptakan Derby County musim itu.
.jpg)
Derby County memang team promo saat itu, tetapi status itu bukan argumen kenapa mereka dapat tampil seburuk itu. Dalam sebuah interviu terbatas lewat jaringan telepon dengan FourFourTwo, Davies ungkap jika kekeliruan terjadi semenjak awalnya promo. Maknanya, peralihan dari tingkat Championship ke Liga Primer tidak mulus.
"Anda tidak dapat habiskan cuma sepuluh juta paun di Liga Primer lalu mengharap bisa berkompetisi dengan tim-tim lain," kata Davies seperti dikutip FourFourTwo. Keadaan keuangan club berlambang domba putih itu sedang tersuruk saat itu. Hutang menimbun tapi sponsor dan donatur yang tiba sedikit. Ini berpengaruh pada kesejahteraan beberapa pemain.
