Fakta Sindrom Munchausen, Pura-pura Sakit untuk Mencari Perhatian

Sudah pernahkah kamu berjumpa dengan seorang yang terus-terusan bersandiwara sakit untuk cari perhatian? Bila iya, bisa saja orang itu sedang menderita sindrom Munchausen.

Sindrom Munchausen ialah masalah psikis yang membuat seorang secara teratur melakukan tindakan seakan-akan mereka mempunyai permasalahan kesehatan fisik atau psikis. Pribadi dengan keadaan ini dengan menyengaja akan membuat, menyalahkan, atau melebih-lebihkan tanda-tanda satu penyakit yang sesungguhnya tidak ada.

Kecuali bersandiwara sakit, rupanya ada banyak bukti memikat yang lain sekitar sindrom Munchausen. Silahkan, kita ulas satu demi satu.

Tanda-tanda dari sindrom Munchausen umumnya menyertakan peniruan penyakit atau luka yang terlalu berlebih untuk menipu orang-orang. Orang dengan masalah ini bekerja keras untuk sembunyikan tipuan mereka, hingga susah untuk mengetahui jika tanda-tanda mereka sesungguhnya ialah sisi dari masalah kesehatan psikis yang serius. Bahkan juga, pasien sindrom Munchausen masih meneruskan tipuan walau tanpa ada terima keuntungan apa saja.

agen bola terpercaya Sampai sekarang ini, pemicu tentu sindrom Munchausen tidak dikenali. Namun, merilis WebMD, beberapa periset yakin akan ada peranan factor biologis dan psikis dalam perubahannya.

Kisah pelecehan atau penelantaran di umur muda atau penyakit yang membutuhkan rawat inap kemungkinan jadi factor dalam perubahan sindrom ini. , peluang ada hubungan dengan masalah personalitas ke orang dengan sindrom Munchausen.

Memungkinkannya ada jalinan di antara sindrom Munchausen dengan masalah personalitas. Ini sebab masalah personalitas umum berlangsung ke orang dengan sindrom Munchausen, menurut studi yang disampaikan di jurnal Einstein.

Masalah itu peluang berawal dari keperluan batin pribadi untuk dipandang sakit atau cacat. Juga bisa sebab orang itu berasa tidak aman mengenai identitasnya sendiri.

Orang yang terserang sindrom Munchausen umumnya ikhlas jalani perlakuan berlebihan, seperti jalani test atau operasi yang menyakitkan atau beresiko dalam usaha memperoleh simpati dan perhatian spesial seperti yang diberi ke orang sakit. Jadi, menurutnya, bersandiwara sakit memungkinkannya mereka untuk mendapatkan suport dan akseptasi dari pihak lain.

Analisis sindrom Munchausen dapat benar-benar susah ingat ketakjujuran yang diperlihatkan oleh beberapa penderitanya. Sebelumnya, dokter harus meremehkan seluruh peluang masalah fisik dan psikis saat sebelum menimbang analisis sindrom Munchausen.

Menurut riset di jurnal Einstein, ada empat persyaratan yang perlu disanggupi untuk menganalisis pribadi dengan sindrom Munchausen:

Pribadi dengan sindrom Munchausen seringkali tidak ingin mengaku keadaannya dan cari penyembuhan untuk sindrom tersebut. Ini membuat perawatan orang dengan sindrom Munchausen bisa saja benar-benar melawan.

Waktu cari penyembuhan, arah pertama ialah mengganti sikap orang itu dalam pemakaian sumber daya klinis yang terlalu berlebih. Sesudah arah ini terwujud, penyembuhan mempunyai tujuan untuk menangani permasalahan psikis yang memicu yang kemungkinan mengakibatkan sikap orang itu.

Merilis WebMD, penyembuhan khusus untuk sindrom Munchausen ialah psikoterapi atau konseling. Perawatan ini fokus pada perombakan pertimbangan dan sikap pribadi atau therapy sikap kognitif.

Untuk obat, sebenarnya tidak ada obat untuk menyembuhkan masalah sindrom Munchausen. Namun, obat bisa dipakai untuk menyembuhkan penyakit berkaitan, seperti stres atau kekhawatiran dan harus diawasi secara berhati-hati.

Bila seorang di sekitarmu sedang bergelut dengan sindrom Munchausen, penting untuk cari kontribusi. Karena, sindrom ini dihubungkan dengan kesusahan emosional yang kronis dan kerusakan tambahan karena kompleksitas yang berkaitan dengan beberapa test, proses, dan perawatan.