Anoreksia Atletika, Gangguan Makan Dibarengi Obsesi Olahraga Ekstrem
Kemungkinan kamu telah memahami dengan arti anoreksia nervosa, yakni masalah makan yang batasi jumlah mengonsumsi makanan setiap hari secara berlebihan. Selain itu, penderitanya meningkatkan sudut pandang yang menyelimpang berkaitan citra badan dan ketakutan berlebihan pada peningkatan berat tubuh.
Ada keadaan yang lain terkait dengan anoreksia nervosa, yakni anoreksia atletika (anorexia athletica). Penderitanya dapat mengaplikasikan rutinitas olahraga berlebihan dalam saat yang benar-benar lama. Akhirnya, rutinitas itu malah malahan jadi keharusan kompulsif tanpa ada bawa.
Ingin ketahui selanjutnya mengenai anoreksia atletika? Baca penuturannya di bawah ini.
Orang dengan anoreksia atletika kerap kali konsumsi kalori dengan jumlah terbatas, walau lakukan tingkat rutinitas fisik yang berat. Dikenal juga selaku hipergimnasia, anoreksia atletika condong mempengaruhi pribadi dengan tingkat rutinitas fisik yang berat, seperti atlet atau olahragawan.
Situs Judi Slot Berdasarkan penjelasan dari National Eating Disorder Association (NEDA), orang dengan anoreksia atletika sudah kehilangan seputar 5 % dari berat tubuh sehat sebab limitasi kalori dan olahraga yang terlalu berlebih.
Penderitanya umumnya cuman penuhi beberapa karakter masalah makan, hingga dikelompokkan ke dalam masalah makan yang tidak bisa dipastikan atau Eating Disorder Not Otherwise Specified (EDNOS).
Merilis Healthline, timbulnya anoreksia atletika bisa disebabkan desakan untuk menjaga keadaan fisik yang prima. Bentuk desakan itu berbentuk kritik berkenaan wujud atau berat tubuh dari keluarga, rekan, pelatih, atau bahkan juga medium. Disamping itu, dorongan penuhi standard bagus wujud dan berat tubuh dapat dihubungkan dengan pemicu anoreksia atletika.
Berdasarkan penjelasan dari American Psychological Association (APA) keadaan seperti pelecehan atau trauma masa lampau, harga diri rendah, penghinaan, jalinan sama orang tua yang jelek, masalah personalitas, penyimpangan beberapa obat terlarang, self-injury, dan kesusahan mengakhiri perselisihan menjadi factor resiko seorang meningkatkan anoreksia atletika. Disamping itu, peranan genetika digadangkan dapat jadi kontributor.
Menurut studi yang diedarkan dalam European Journal of Sport Science, kebiasaan masalah makan anoreksia atletika semakin tinggi berlangsung pada olahragawan wanita daripada lelaki, walau olahragawan lelaki bisa juga merasakannya.
Seorang yang menekuni dalam rutinitas fisik seperti olahragawan umumnya dihubungkan dengan karakter badan yang bagus. Ini memungkinkannya orang itu beresiko meningkatkan anoreksia atletika.
Contoh-contoh karier yang kemungkinan beresiko meningkatkan anoreksia atletika yakni perenang, pelari, balerina, pemandu sorak, pegulat, petinju, dan sebagainya.
Beberapa perawatan dan penyembuhan yang kemungkinan direferensikan dokter diantaranya:
Orang dengan anoreksia atletika batasi konsumsi kalori dan lakukan olahraga secara berlebihan. Karena itu, analisis dan penyembuhan awal penting. Masalahnya keadaan itu bisa mengakibatkan bermacam kompleksitas kesehatan seperti kekurangan nutrisi, kesetidakimbangan elektrolit, dan luka tulang atau otot.